Bersama Kafirin Tega Merusak Iman dan Akhlaq Ummat Islam
أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ
الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ
مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ
ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الْقِيَامَةِ.
Jama’ah
Jum’ah rahimakumullah, marilah kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah berkenan memberikan berbagai keni’matan bahkan hidayah kepada
kita.
Shalawat dan salam semoga Allah
tetapkan untuk Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam, keluarganya, para sahabatnya, dan para
pengikutnya yang setia dengan baik sampai akhir zaman.
Jama’ah
Jum’ah rahimakumullah, mari kita senantiasa bertaqwa kepada
Allah dengan sebenar-benar taqwa, menjalani perintah-perintah Allah sekuat
kemampuan kita, dan menjauhi larangan-laranganNya.
Jama’ah
Jum’ah rahimakumullah, dalam kesempatan yang mulia ini akan
kami kemukakan tentang adanya gejala bersama kafirin tega merusak iman dan
akhlaq Ummat Islam. Di antaranya adalah dengan setia kepada kafirin lalu maju
bersama mereka menggarap Ummat Islam. Padahal banyak ayat yang telah
memperingatkan dengan tegas.
Allah Ta’ala berfirman:
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ
مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ
أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ
وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ (120)
"Orang-orang
Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama
mereka. Katakanlah, 'Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)'.
Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang
kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu." (QS.
Al-Baqarah [2] : 120)
Syaikh Al-Jazaairi dalam tafsirnya
Aisarut Tafaasir menjelaskan, Allah Ta’ala mengabari Rasul-Nya dan umatnya,
bahwa Yahudi dan Nasrani tidak akan rela padanya sehingga mengikuti agama
mereka yang batil yaitu agama Yahudi dan Nasrani. Dalam hal ini dilarang
mengikuti mereka kemudian diperintahkan untuk mengabari mereka bahwa petunjuk
itu hanyalah petunjuk Allah yaitu agama Islam, bukan agama Yahudi dan bukan
Nasrani, karena keduanya adalah bid’ah (ciptaan baru) dari buatan
pengusung-pengusung hawa nafsu dan rakus materi.
Hidayah dari ayat ini:
1.
Orang Muslim
tidak mendapatkan kerelaan Yahudi dan Nasrani kecuali dengan kafir terhadap
Islam dan mengikuti agama mereka yang batil. Ini adalah sesuatu yang tidak ada
pada orang muslim selamanya, oleh karena itu maka mencari ridhonya Yahudi dan
Nasrani itu diharamkan dan tidak dihalalkan selamanya.
2.
Tidak ada
agama yang benar kecuali Islam maka tidak boleh menoleh kepada selainnya sama
sekali.
3.
Siapa yang
setia kepada Yahudi dan Nasrani dengan mengikuti mereka atas kebatilan mereka
maka menghilangkan kecintaan Allah Ta’ala dan menjadikan haramnya
pertolongan Allah. (Al-Jazaairi, Aisaru Tafaasir dalam menjelaskan ayat 120
Al-Baqarah)
Selain itu ada ayat yang melarang setia
kepada mereka.
] يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ
بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ
إِنَّ اللَّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ[
"Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan
Nasrani menjadi pem impin-pemimpin(mu); sebagian mereka adalah pemimpin
sebagian yang lain. Barang siapa diantara kamu mengambil mereka sebagai
pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zhalim." (QS.
Al-Maidah [5] : 51)
وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ
"Barang
siapa di antara kamu mengambil mereka sebagai pemimpin, maka sesungguhnya orang
itu termasuk golongan mereka." (QS. Al-Maidah [5] : 51)
Karena konsekwensi kesetiaan kepada
mereka (Yahudi dan Nasrani) itu akan menjadikan perang terhadap Allah,
Rasul-Nya, dan orang-orang Mukmin. Dengan demikian pasti akan menjadi bagian dari
mereka. (Al-Jazaairi dalam tafsirnya, Aisarut tafaasiir juz 1 halaman 356)
Kesetiaan terhadap mereka itu termasuk
pula dalam larangan setia kepada orang kafir pada umumnya. Ada keterangan yang
cukup jelas dari Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauszan, dalam bab مظاهر
موالاة الكفار Madhaahiru Muwaalatil Kuffaar—gejala-gejala setia kepada
orang-orang kafir di antaranya dalam poin berikut ini.
Termasuk gejala setia kepada orang kafir
adalah meminta bantuan kepada kaum kafir, mempercayakan urusan kepada mereka,memberikan
kekuasaan kepada mereka agar menduduki jabatan yang di dalamnya ada banyak
perkara yang menyangkut urusan kaum muslimin, serta menjadikan mereka sebagai
kawan terdekat dan teman dalam bermusyawarah.
Allah Ta’ala berfirman:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ
لَا يَأْلُونَكُمْ خَبَالًا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ
أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ
الْآيَاتِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ (118).
"Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu
orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya
(menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu.
Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati
mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat
(Kami), jika kamu memahaminya."(QS. Ali
Imran [3] : 118)
هَا أَنْتُمْ أُولَاءِ تُحِبُّونَهُمْ وَلَا يُحِبُّونَكُمْ وَتُؤْمِنُونَ
بِالْكِتَابِ كُلِّهِ وَإِذَا لَقُوكُمْ قَالُوا ءَامَنَّا وَإِذَا خَلَوْا
عَضُّوا عَلَيْكُمُ الْأَنَامِلَ مِنَ الْغَيْظِ قُلْ مُوتُوا بِغَيْظِكُمْ إِنَّ
اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ (119).
"Beginilah
kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu
beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka
berkata, 'Kami beriman'; dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung
jari lantaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka),
'Matilah kamu karena kemarahanmu itu'. Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi
hati."(QS. Ali Imran [3] : 119)
إِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ
يَفْرَحُوا بِهَا وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لَا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ
شَيْئًا إِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ (120).
"Jika
kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu
mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa,
niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu.
Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan." (QS. Ali
Imran [3] : 120)
Ayat-ayat yang mulia ini mengungkapkan
hakekat kaum kafir dan apa yang mereka sembunyikan dari kaum muslimin yang
berupa kebencian dan siasat untuk melawan kaum muslimin seperti tipu daya dan
pengkhianatan. Dan ayat ini juga mengungkapkan tentang kesenangan mereka bila
kaum muslimin mendapat musibah. Dengan berbagai cara mengganggu ummat Islam.
Bahkan kaum kuffar tersebut memanfaatkan kepercayaan ummat Islam kepada mereka
dengan menyusun rencana untuk memojokkan dan membahayakan ummat Islam.
وَرَوَى الْإِمَامُ أَحْمَد بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ :
قُلْت لِعُمَرِ : إنَّ لِي كَاتِبًا نَصْرَانِيًّا قَالَ : ما لَك قَاتَلَك
اللَّهُ أَمَا سَمِعْت اللَّهَ تَعَالَى يَقُولُ : { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ
أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ } أَلَا اتَّخَذْت حَنِيفِيًّا قَالَ : قُلْت : يَا أَمِيرَ
الْمُؤْمِنِينَ لِي كِتَابَتُهُ وَلَهُ دِينُهُ قَالَ : لَا أُكْرِمُهُمْ إذْ
أَهَانَهُمْ اللَّهُ وَلَا أُعِزُّهُمْ إذْ أَذَلَّهُمْ اللَّهُ وَلَا أُدْنِيهِمْ
إذْ أَقْصَاهُمْ اللَّهُ
Imam Ahmad telah meriwayatkan
dengan sanad yang shahih dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu anhu, dia berkata
kepada ‘Umar radhiyallahu
anhu, "Saya memiliki sekretaris yang
beragama Nashrani". ‘Umar berkata, "Mengapa kamu berbuat demikian?
Celakalah engkau. Tidakkah engkau mendengar Allah Ta’ala berfirman:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى
أَوْلِيَاء بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ …} (51) سورة المائدة.
"Wahai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan
Nashrani menjadi pemimpin-pemimpinmu, sebagian mereka adalah pemimpin bagi
sebagian yang lain…"(QS. Al-Ma’idah [5] : 51)
Kenapa tidak engkau ambil seorang Muslim
sebagai sekretarismu?" Abu Musa menjawab, "Wahai Amirul Mukminin,
saya butuhkan tulisannya dan urusan agama terserah dia". Umar berkata:
لَا أُكْرِمُهُمْ إذْ أَهَانَهُمْ اللَّهُ وَلَا أُعِزُّهُمْ إذْ أَذَلَّهُمْ
اللَّهُ وَلَا أُدْنِيهِمْ إذْ أَقْصَاهُمْ اللَّهُ
"Saya tidak akan memuliakan mereka
karena Allah telah menghinakan mereka, saya tidak akan mengangkat derajat
mereka karena Allah telah merendahkan mereka dan saya tidak akan mendekati
mereka karena Allah telah menjauhkan mereka".
Imam Ahmad dan Muslim meriwayatkan:
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
خَرَجَ إِلَى بَدْرٍ حَتَّى إِذَا كَانَ بِحَرَّةِ الْوَبَرَةِ لَحِقَهُ رَجُلٌ
مِنَ الْمُشْرِكِينَ يَذْكُرُ مِنْهُ جُرْأَةً وَنَجْدَةً فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَسْتَ تُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ قَالَ
لَا قَالَ ارْجِعْ فَلَنْ أَسْتَعِينَ بِمُشْرِكٍ. (مسلم)
Bahwasannya Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam keluar menuju Badar. Tiba-tiba seseorang dari kaum musyrikin menguntitnya
dan berhasil menyusul beliau ketika sampai di Harrat alwabarah, lalu dia
berkata, "Sesungguhnya aku ingin mengikuti kamu dan aku rela berkorban
untuk kamu". Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, "Berimankah kamu
kepada Allah dan Rasul-Nya?" dia berkata, "Tidak". Beliau
bersabda:
ارْجِعْ فَلَنْ أَسْتَعِينَ بِمُشْرِكٍ.
"Kembalilah, karena saya tidak akan
meminta pertolongan kepada orang musyrik".(HR Ahmad dan Muslim)
Demikianlah sebagian penjelasan Syaikh
Shalih bin Fauzan Al-Fauzan, ulama terkemuka sekarang ini, abad ini, dalam bab مظاهر
موالاة الكفار Madhaahiru Muwaalatil Kuffaar—gejala-gejala setia kepada
orang-orang kafir—dalam buku:
الإرشاد إلى صحيح الاعتقاد والرد على أهل الشرك والإلحاد
Al-Irsyadu isla shahiihil I’tiqaad
warraddi ‘alaa ahlis syirki wal ilhaad. (Lihat http://nahimunkar.com/mengaku-muslim-tapi-setia-kepada-kafirin/)
Jama’ah
Jum’ah rahimakumullah, dalam kenyataan, banyak bahaya-bahaya
yang disasarkan kepada Ummat Islam dengan aneka perusakan, baik segi aqidah
keimanan maupun akhlaq dalam kehidupan. Padahal manusia ini kalau sudah dirusak
imannya dan akhlaqnya, maka sudah habis semuanya tiada tersisa lagi nilai
manusianya, tidak lebih dari binatang bahkan lebih sesat. Saking gencarnya
perusakan iman dan akhlaq itu, sampai Ummat Islam yang masih umur anak-anak pun
sudah diserang bibit-bibit iman dan akhlaqnya. Sehingga bukan hanya yang sudah
berumur remaja, masih anak-anak pun sudah mulai dirusak. Insya Allah nanti akan
dicontohkan.
Ada beberapa contoh perusakan.
1. Merusak
aqidah, dari tauhid dihancurkan menjadi kemusyrikan dan kekafiran.
Contonya adalah faham pluralism
agama atau wihdatul adyan, menyamakan semua agama. Itu di antaranya dari
Kristen. "Semua agama sejajar di mata Kebenaran Yang Tunggal" (Ini
dari konsepsi orang Nasrani, John Harwood Hick dalam bukunya God and the Universe of Faiths (1973) yang hakekatnya merupakan pemurtadan tapi justru dicekokkan di
perguruan-perguruan tinggi Islam di Indonesia: UIN, IAIN, STAIN, STAIS dan
semacamnya. Lihat buku Hartono Ahmad Jaiz, Ada Pemurtadan di IAIN, Pustaka
Al-Kautsar Jakarta 2005). Namun ternyata ada juga dukungan dari tokoh Islam.
Contohnya ini:
Dalam buku Menuju Dialog Teologis
Kristen-Islam yang ditulis oleh Bambang Noorsena,
ternyata Said
Aqiel Siradj memberikan kata penutup yang sangat berbahaya dan menyesatkan, bunyinya:
"Dari ketiga macam tauhid di atas (tauhid al-rububiyyah, tauhid
al-uluhiyyah dan tauhid asma’ wa shifat), maka tauhid Kanisah Ortodox Syria
tidak memiliki perbedaan yang berarti dengan Islam. Secara al-rububiyyah,
Kristen Ortodox Syria jelas mengakui bahwa Allah adalah Tuhan sekalian alam
yang wajib disembah. Secara al-uluhiyyah, ia juga mengikrarkan Laa ilaaha
illallah: 'Tiada tuhan (ilah) selain Allah', sebagai ungkapan ketauhidannya.
Sementara dari sisi tauhid sifat dan asma Allah, secara substansial tidak jauh
berbeda. Hanya ada perbedaan sedikit tentang sifat dan asma Allah
tersebut." (Hal. 165)
Pernyataan Said Aqiel Siradj itu
sudah sangat dan terlalu jauh penyimpangannya dari akidah Islam. Dengan
menyamakan tauhid Islam dan Kristen, (berarti sama dengan) secara langsung dia
berfaham bahwa Islam dan Kristen itu sama-sama syirik kepada Allah SWT. Karena
pada halaman 167 buku tersebut, dicantumkan dengan jelas Qanun Al Iman Al Muqaddas (Pengakuan atau syahadat Iman) Kristen Ortodoks Syria dalam bahasa Arab
berdampingan dengan bahasa Aram:
"Qaanuun al-iimaan al-muqaddas: Nu’min birobbin waahidin ‘Iisaa
al-Masiih ibnullaahil-waahidi, al-mauluudu minal aabi qabla kullid-duhuur,
nuurun min nuurin, ilaahun haqq min ilaahin haqq, mauluudin ghoiru makhluuqin,
waahidun ma’al-aabi fid-dzaati, alladzii bihi kaana kullu syai-in,
haadzal-ladzii min ajlina nahnul-basyar, wamin ajli kholaashinaa, nazala
minas-samaa’…wa min maryam al adzraa al bathuul, waalidatul ilah…"
[Dan kami beriman kepada satu-satunya Tuhan (Rabb) yaitu Isa al-Masih
(Yesus Kristus) Putra Allah Yang Tunggal, yang dilahirkan dari Bapa sebelum segala
abad, Terang dari sumber Terang, (firman) Allah yang keluar dari (Wujud) Allah,
dilahirkan dan bukan diciptakan, yang satu dengan Allah dalam Dzat-Nya yang
Esa, yang melalui-Nya segala sesuatu diciptakan. Untuk kita manusia dan demi
keselamatan kita, telah nuzul dari surga… dan dari perawan Maryam yang suci,
ibunya Tuhan (walidatul ilah).]
Umat Kristen yang beriman bahwa
satu-satunya rabb (tuhan) adalah Yesus Kristus, dikatakan masih sama tauhidnya
dengan Islam? Kemudian doktrin bahwa Maryam adalah ibunya Tuhan (walidatul
ilah) dikatakan substansinya sama dengan Islam? Subhanallahi ‘amma yashifuun. Kami
berlindung kepada Allah dari apa yang mereka sifatkan.
Dengan pemikiran seperti itu, maka
sesungguhnya“teologi” KH
Said Aqiel Siradj lebih Kristen daripada para pendeta dan teolog Kristiani. Jika masih merasa sebagai umat Islam, maka seharusnya dia bertobat kepada
Allah saat ini juga, sebelum terlambat. Karena ucapan itu bisa menggugurkan
keislamannya, dan sangat kontradiktif dengan ayat-ayat Ilahi berikut ini:
اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ
وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَاحِدًا
لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ(31).
"Mereka
menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain
Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam; padahal mereka
hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan." (QS.
At-Taubah [9] : 31)
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ
إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي
الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ
وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا
فَخُورًا(36)
"Sembahlah
Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat
baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil
dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong
dan membangga-banggakan diri." (QS. An-Nisaa’ [4] : 36)
(Majalah Bidik, Edisi Perdana, Th I, januari 2003, halaman 42, 43, dan 46)
2. Merusak
aqidah Ummat Islam dengan menghalalkan segala cara.
Banyak kita dengar cara-cara pemurtadan
di mana-mana. Ada yang dengan cara memalsu tanda tangan Ummat Islam ketika
mereka mau mendirikan gereja, kemudian divonis bersalah oleh pengadilan. Namun
anehnya, dari kelompok yang mengaku Islam hanya saja biasanya dikenal membela
keyakinan kafirin ternyata secara demonstrative justru membela pihak yang
menggencarkan pemurtadan ketika mau mendirikan gereja dengan memalsu tanda
tangan ummat Islam itu. Dan ada pula yang dengan cara sangat menjijikkan yaitu
penghamilan terhadap gadis muslim lalu diseret untuk dimurtadkan. Lihat artikel
Program KB dan Kristenisasi Mengurangi Jumlah Ummat Islam (http://nahimunkar.com/program-kb-dan-kristenisasi-mengurangi-jumlah-ummat-islam/)
3. Sampai
yang masih berumur anak-anak pun Ummat Islam ini dirusak oleh pihak kafirin.
Sebuah situs Islam menyoroti tentang
tayangan film kartun untuk anak-anak yang digencarkan dari Amerika dan lainnya.
Di antaranya di Amerika sendiri mengakibatkan moralnya sangat bejat akibat
sejak dini telah dicekoki tontonan yang menggoncang syahwat. Di samping itu
film kartun pun untuk pemurtadan pula.
Bagi orang-orang kafir, ciuman
dianggap sebagai sesuatu yang manis (cute). Bukan dianggap sebagai pendekatan
zina yang diharamkan oleh Islam. Tak heran jika bukan hanya zina yang merajalela, tapi juga
perkosaan. Di Amerika, 1 dari 3 wanita pernah diperkosa selama hidupnya
(menurut statistic Ohio University 2009). Setiap menit, lebih dari 1 wanita
diperkosa di sana. Itulah akibat berbagai tayangan yang membangkitkan birahi
ditayangkan dari mulai usia dini.
Jadi waspadailah tontonan film untuk
anak-anak anda. Meski pun itu katanya hanya film “Anak-anak” atau pun film
“Kartun.” Karena bagaimana pun juga standar etika/kesopanan mereka yang membuat
film tersebut beda dengan kita.
Bahkan
film-film kartun seperti “Barney” pun yang tidak ada adegan seksnya, bukan
berarti tidak merusak anak-anak kita. Meski sebagian besar tayangannya cukup
bagus, tapi ada pula film “Barney” yang bisa merusak aqidah anak-anak kita.
Terutama film dengan tema/judul Hari Natal atau Christmas.
Mungkin kita menganggap remeh hal itu,
tapi bagi Allah, syirik itu adalah dosa terbesar yang tidak terampuni:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ
لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا
[النساء/116]
"Sesungguhnya
Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia
mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa
yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah
tersesat sejauh-jauhnya." (QS. An-Nisaa’ [4] : 116)
Demikian sorotan sebuah situs Islam.
***
Dari ayat-ayat Al-Qur’an maupun
kenyataan di masyarakat telah terbukti betapa bahayanya segala tipu daya yang
dilancarkan untuk merusak iman dan akhlaq Ummat Islam. Allah Ta’ala telah wanti-wanti:
وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ
اسْتَطَاعُوا وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ
فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةِ وَأُولَئِكَ
أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ [البقرة/217]
"Mereka
tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu
dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang
murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka
itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah
penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." (QS.
Al-Baqarah [2] : 217)
Sudah jelas bahayanya sebegitu
besar, namun betapa mengherankannya ketika ada yang bergembira ria karena
dipercaya dan didanai oleh pihak kafirin untuk menggarap Ummat Islam. Ada yang
bergerak lewat jalur pendidikan terutama pendidikan tinggi Islam, ada pula yang
di jalur kumpulan-kumulan Ummat Islam, bahkan ada yang dari jalur yang mengaku
bahwa merekalah Ahlus
Sunnah wal Jama’ah. Padahal jelas tidak ada sunnah yang
seperti itu.
Sekali lagi, kalau manusia ini telah
dirusak imannya dan akhlaqnya, maka tidak ada lagi nilai manusianya, bahkan
lebih sesat dibanding binatang. Namun kenapa mereka tega bersama orang kafir
untuk merusak iman dan akhlaq Ummat Islam?
Setelah kita mencermati ayat-ayat
Al-Qur’an dan kenyataan dalam praktek kafirin yang mengancam Ummat Islam, maka
sangat terasa sekali benarnya firman Allah Ta’ala:
وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ
"Barang
siapa di antara kamu mengambil mereka sebagai pemimpin, maka sesungguhnya orang
itu termasuk golongan mereka." (QS. Al-Maidah [5] : 51)
Karena konsekwensi kesetiaan kepada
mereka (Yahudi dan Nasrani) itu akan menjadikan perang terhadap Allah,
Rasul-Nya, dan orang-orang mukmin. Dengan demikian pasti akan menjadi bagian
dari mereka. (Al-Jazaairi dalam tafsirnya, Aisarut tafaasiir juz 1 halaman 356)
Semoga Allah Ta’ala melindungi Ummat Islam dari aneka bahaya yang mengancam iman dan akhlaq ummat
ini. Dan semoga keluarga kita diselamtkan, jangan sampai ikut-ikutan kepada
orang-orang yang memalukan baik di dunia maupun di akherat, yakni menjual
agamanya kepada orang kafir untuk sekadar meni’mati kehidupan dunia yang fana’
ini. Hanya kepada Allah lah kami menyembah, dan hanya kepada-Nya kami minta
pertolongan. Semoga iman, taqwa, dan akhlaq Ummat Islam ini dijaga dari bahaya
perusak-perusak yang jahat lagi tega itu. Amien ya Rabbal ‘alamien.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ
وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ
قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْوَلِسَائِرِ
الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ
الرّحِيْمِ.
Khutbah Kedua
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ
وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا،
مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ
أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. قَالَ تَعَالَى:
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ
تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: {وَمَن يَتَّقِ
اللهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا} وَقَالَ: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ
سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا}
ثُمَّ اعْلَمُوْا فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَى
رَسُوْلِهِ فَقَالَ: {إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ،
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا}.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ
عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى
إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ. اَللَّهُمَّ
أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً
وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ
أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ
إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى
الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَأَقِمِ
الصَّلاَةَ.
0 komentar:
Posting Komentar